Rabu, 24 Maret 2010

Menjalin pergaulan yang baik

Menjalin Pergaulan Yang Baik



Salah satu permasalahan yang kita hadapi dalam hidup ini adalah permasalahan pergaulan. Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diingat:

Pertama
Pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan tujuan yang diraih dari usaha dalam mengembangkan diri.
Jadi, apapun kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami kesusahan yang tidak kita inginkan. Kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.


Kedua.
Pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain dan bagaimana kita menjaga hubungan itu.

HAMBATAN YANG MENYULITKAN
Ada beberapa hal yang menghambat usaha kita untuk mengatasi kesulitan dalam bergaul, antara lain:

1. Arogansi tersembunyi
Ini biasanya sangat halus bahkan kita sendiri kurang menyadarinya., misalnya kita menolak untuk bertanya kepada orang lain lebih dulu dengan alasan "untuk apa", menolak berjabat tangan lebih dulu, dan seterusnya. Selain arogansi tersembunyi ini, ada juga yang bisa kita sebut dengan istilah "terlalu pasif".
2. Terlalu memikirkan diri sendiri
Ini bisa mengganggu kelancaraan saat sedang berbicara dengan orang lain. Ketika sedang berbicara dengan orang lain, jangan memikirkan bagaimana sepatu anda, bagaimana rambut anda, bagaimana seluler anda, dan seterusnya. Jadi, fokuskan pada bagaimana menciptakan suasana supaya bisa menjadi hidup, bukan memikirkan diri sendiri.

3. Terlalu banyak menilai orang lain
Terlalu cepat menghakimi orang lain bisa mengganggu kelancaran usaha dalam membuka pergaulan. Yang lebih dibutuhkan di sini adalah kemampuan memunculkan asumsi bahwa semua orang itu punya sisi positif dan juga punya sisi negatif. Asumsi ini akan banyak membantu dalam melancarkan urusan pergaulan. Ada sebuah pepatah "Kalau Anda menginginkan orang yang sempurna seperti yang Anda inginkan, sebaiknya Anda hidup seorang diri dengan mengunci kamar"

4. Terpenjara oleh pemahaman sempit dan mempersempit
Sadar atau tidak, seringkali kita menciptakan pemahaman yang mempersempit hidup kita sendiri. Ini biasanya terkait dengan urusan agama, suku, ras, almamater, status sosial, status pendidikan, dan lain-lain. Meski jarang kita ucapkan tetapi dalam prakteknya kerap kita jalankan. Kita merasa agak kurang sreg bergaul dengan lain agama, lain suku, lain almamater, lain status, dan seterusnya. Dunia ini sebetulnya tidak mempersempit kita. Tetapi karena kita punya pemahaman yang sempit tentang dunia, akhirnya dunia kita menjadi sempit.

5. Masalah kejiwaan yang umum
Ada sejumlah masalah kejiwaan umum yang juga kerap menghambat pergaulan, seperti misalnya kurang pede, malu tanpa alasan yang jelas, minder, takut, cepat ngambek, sering terjadi konflik dengan orang lain, dan lain-lain. Ada banyak tip yang bisa kita baca dari berbagai sumber untuk mengatasi masalah ini. Namun begitu, ada satu kata kunci yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu: menghilangkannya dengan cara mempraktekkan (learning by doing), belajar memperbaiki diri dari praktek yang kita lakukan.
Keberanian Anda dalam bergaul akan membaik apabila Anda terus mempraktekkan pergaulan. Kepercayaan diri Anda akan tumbuh membaik bukan karena Anda banyak tahu tentang tip pergaulan tetapi karena Anda banyak latihan bergaul (practicing). Tip, strategi atau pengetahuan itu dibutuhkan pada saat Anda sedang mempraktekkan, bukan sedang memikirkan.

SOLUSI YANG BISA ANDA LAKUKAN
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan bergaul ini, antara lain:

1. Melatih kepedulian
Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka, dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.

2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana
Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah: a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah 5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai kebutuhan.




3. Menghormati "privacy" orang lain
Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya). Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)

4. Lihat orang lain yang lebih berhasil
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni atau permainan tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.

5. Tingkatkan Prestasi Anda
Semakin banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif. Semua yang kita bahas di sini adalah tahap awal untuk mengatasi kesulitan bergaul. Silahkan Anda mengembangkan sendiri dari praktek langsung. Selamat mempraktekkan

Rabu, 10 Maret 2010

Bagaimana Menjadi Percaya Diri ?

Persoalan-persoalan hidup yang terkadang dialami sebagai beban batin yang berat sebenarnya dapat diatasi, Seandainya kita selalu membuka diri, menerima dan menyadari hal itu. Dalam hal rasa rendah diri, kita perlu mengembangkan suatu konsep tentang diri yang sehat dan positif.

Lalu bagaimana caranya membangkitkan rasa percaya diri kita?

1.Belajar Tentang Diri Sendiri

Setiap kita memiliki hati dan pikiran yang menyanggupkan kita untuk peka terhadap setiap informasi, tanggapan yang positif maupun yang negatif dalam diri kita. Karena itu kita harus memakai pikiran dan perasaan untuk memilih barbagai informasi dan tanggapan yang diberikan orang lain. Terutama peka terhadap informasi yang tidak sesuai dengan pandangan kita sendiri. Karena dapat dimungkinkan informasi tersebut salah.

2.Mengembangkan Kemampuan

Masing-masing individu diberikan karunia dalam hal kemampuan dan bakat. Bakat dan kemampuan ini harus dikembangkan semaksimal mungkin. Dengan mengembangkan bakat dan kemampuan, kita dapat menemukan & eresapkan ke dalam hati kita unsur-unsur positif, serta mengolah segi negatif yang kita miliki. Pada akhirnya nanti kita akan menemukan bahwa sesungguhnya kita adalah manusia yang kreatif.

3.Menerima dan Mengakui Kekurangan Diri Sendiri

Dengan menerima dan mengakui kekurangan kita, berarti kita mau menjadi diri sendiri. Kemauan untuk menjadi diri sendiri dengan segala keunikan kita adalah keberanian untuk hidup secara utuh. Selain itu kita juga sadar akan kelebihan dan kekurangan kita, sehingga sanggup menerima kegagalan dan keberhasilan dalam setiap langkah hidup.


4.Memandang Diri Sebagai Manusia Berharga

Orang Pertama yang harus menghargai diri kita adalah pribadi kita sendiri. Pandangan tentang diri sendiri sebagai manusia yang berharga sangat penting dan bermanfaat bagi hidup kita. Dengan menghargai diri sendiri, maka kita bisa menjadi lebih aktif dan lebih fokus terhadap apa yang kita cita-citakan.


Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang mengenai kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung bersikap sebagai berikut :
- Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh
- Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
- Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
- Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
- Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
- Canggung dalam menghadapi orang
- Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
- Sering memiliki harapan yang tidak realistis
- Terlalu perfeksionis
- Terlalu sensitif (perasa)